Waktu liburan menuju perkuliahan itu panjang banget. Bener-bener butuh punya banyak kegiatan biar bisa memanfaarkan waktu liburan dengan baik. Entah mau ngapain aja boleh asal itu bermanfaat buat kita. Belajar? Kerja? Liburan? Ikut bakti sosial? Semua boleh dilakukan. Oh ya, asal dapat restu orangtua biar apa yang kita lakukan bisa bener-bemer berguna.
Dan di awal bulan Mei 2013 ini, aku mencoba belajar untuk merasakan menjadi orangtua yang susah setiap harinya bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, yaitu menjadi seorang SPG di event The 2nd Indonesia Hijab Fest 2013 yang diselenggarakan di Surabaya. Dimulai dari aku mengetahui ada event ini, aku bener-bener tertarik. Niatku sih cuma pengen datang, oengen tau acaranya dengan HTM cuma 10rb. Aku iseng-iseng baca twitnya Hijabers Surabaya sampai bawah banget terus ada lowongan. Aku coba daftar deh.
Sebenarnya aku bukan menjadi SPG, tapi menjadi seorang Freelance, yaitu seseorang bekerja bebas yang tidak terikat sama perusahaan. Jadi kalau sudah tidak dibutuhin ya udah kamu bakal dipecat secara sepihak.
Pekerjaan ini membutuhkan kaki, tangan, mulut, dan mental yang kuat karena aku harus keliling sekitar 80 stan di event ini untuk bagiin investaris, transaksi harian sama kayak kuesioner tentang acara ini. Kadang juga harus bagiin kue-kue dari sponsor juga sisa kue yang buat undangan di hari pertama acara dimulai. Dan yang paling susah adalah ketika kita harus bertemu dengan npemilik stan yang bawelnya super-super soalnya mereka gamau ngisi transaksi harian sama investaris dengan berbagai alasan. Butuh mulut yang kuat untuk meyakinkan mereka. Sempet juga banyak yang komentar kita harus ngambil investaris sama transaksi harian tepat acara selesai. Eh giliran diambil pas acara selesai belum ditulis juga, nyesek banget deh.
Aku gak sendirian lho jadi freelance. Aku dapat teman baru dari pelajaran kerja baruku ini. Dua teman cewek yang seumuran sama aku . Gak nyangkanya lagi ternyata sekolahnya kita sebelahan. Speechless banget pas tau itu. Sekolah sebelahan kenalnya dari tempat dan acara yang gak terduga banget.
Pokoknya 4hari pekerjaan yang menyimpan senang duka. Pelajaran berharga banget pas bekerja disini. Hal yang perlu dipelajari adalah bekerja itu tak semudah kita memutar balikkan telapak tangan kita. Jangan dipikir orangtua kerja itu mudah. Kita cuma bisa minta-minta terus. Pikirin mereka juga, jaga perasaan mereka. Capek-capek kerja tapi kitanya bandel masyaAllah. Sekali-kali mbok ya dipijet orangtua biar senang. All parents are the best!
Dan di awal bulan Mei 2013 ini, aku mencoba belajar untuk merasakan menjadi orangtua yang susah setiap harinya bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, yaitu menjadi seorang SPG di event The 2nd Indonesia Hijab Fest 2013 yang diselenggarakan di Surabaya. Dimulai dari aku mengetahui ada event ini, aku bener-bener tertarik. Niatku sih cuma pengen datang, oengen tau acaranya dengan HTM cuma 10rb. Aku iseng-iseng baca twitnya Hijabers Surabaya sampai bawah banget terus ada lowongan. Aku coba daftar deh.
Sebenarnya aku bukan menjadi SPG, tapi menjadi seorang Freelance, yaitu seseorang bekerja bebas yang tidak terikat sama perusahaan. Jadi kalau sudah tidak dibutuhin ya udah kamu bakal dipecat secara sepihak.
Pekerjaan ini membutuhkan kaki, tangan, mulut, dan mental yang kuat karena aku harus keliling sekitar 80 stan di event ini untuk bagiin investaris, transaksi harian sama kayak kuesioner tentang acara ini. Kadang juga harus bagiin kue-kue dari sponsor juga sisa kue yang buat undangan di hari pertama acara dimulai. Dan yang paling susah adalah ketika kita harus bertemu dengan npemilik stan yang bawelnya super-super soalnya mereka gamau ngisi transaksi harian sama investaris dengan berbagai alasan. Butuh mulut yang kuat untuk meyakinkan mereka. Sempet juga banyak yang komentar kita harus ngambil investaris sama transaksi harian tepat acara selesai. Eh giliran diambil pas acara selesai belum ditulis juga, nyesek banget deh.
Aku gak sendirian lho jadi freelance. Aku dapat teman baru dari pelajaran kerja baruku ini. Dua teman cewek yang seumuran sama aku . Gak nyangkanya lagi ternyata sekolahnya kita sebelahan. Speechless banget pas tau itu. Sekolah sebelahan kenalnya dari tempat dan acara yang gak terduga banget.
Pokoknya 4hari pekerjaan yang menyimpan senang duka. Pelajaran berharga banget pas bekerja disini. Hal yang perlu dipelajari adalah bekerja itu tak semudah kita memutar balikkan telapak tangan kita. Jangan dipikir orangtua kerja itu mudah. Kita cuma bisa minta-minta terus. Pikirin mereka juga, jaga perasaan mereka. Capek-capek kerja tapi kitanya bandel masyaAllah. Sekali-kali mbok ya dipijet orangtua biar senang. All parents are the best!