JOGJA | Satu Hari Enam Destinasi Wisata

12.35

Bukan hal baru jika berlibur ke Jogjakarta yang terkenal dengan lingkungan yang asri nan menunjukkan jati diri kedaerahannya. Sudah beberapa kali pula saya datang kemari. Tujuan utama kembali menapaki langkah disini karena tempatnya yang memang enak untuk dijadikan destinasi liburan. Baik itu tempat wisata, kuliner, ke khas an, dan tempat penginapan yang sangat memadai dan bisa menyesuaikan budget seseorang.

Sebelum menemui tahun yang baru di 2017 ini, kebetulan tanpa direncanakan jauh-jauh hari saya berangkat menggunakan kereta tentunya bersama Papa menuju ke Jogja. Kedatangan saya kali ini awalnya memang bukan untuk liburan karena disaat kepergian saya ini, minggu depannya saya akan mengikuti ujian akhir semester. Keikutsertaan ini bisa dibilang saya paksakan baik dari hati dan fisik. disaat tugas-tugas menumpuk yang dari tugas-tugas itu dijadikan nilai UAS menjadi beban tersendiri selama perjalanan. Jadi saya ke Jogja bertujuan untuk menemani Papa yang ingin bertemu dengan kakak dan keluarga kecilnya yang tinggal disana dan kebetulan saat itu Ibu juga sedang bertugas di Jogja.

Cukup lama juga tinggal di Jogja, akan tetapi hanya waktu satu hari penuh saja yang digunakan untuk menikmati tempat wisata. Maka dari itu, sebelum saya sekeluarga pindah tempat tidur, dari hotel menuju tempat tinggal kakak, saya memanfaatkan wifi hotel untuk menemukan beberapa titik wisata agar tidak menyesal karena hanya mendatangi satu atau dua wisata dalam sehari sedangkan waktu yang benar-benar kosong sekeluarga hanya hari itu. Karena tempat itnggal kakak berada di daerah Bantul, saya hanya menentukan tempat wisata yang berada di satu wilayah yang dekat atau searah dengan rumahnya. 

Memastikan tempat wisata yang searah tidak hanya dilihat dari kepopulerannya saja, tapi samakan semua kabupaten kecamatan, bahkan kelurahan. Hal ini bisa efektif juga lho buat kalian yang mau liburan dalam waktu singkat, tanpa memakan waktu di perjalanan, tapi tetap menikmati wisata yang banyak. Jangan lupa berangkat pagi karena berangkat pagi sangat menentukan seberapa banyak waktu dan tempat yang akan kita kunjungi.

1. KASONGAN

Tempat kerajinan gerabah yang terkenal di Jogjakarta. Disini pusatnya penjualan serta pembuatannya. Selain itu, bagi yang ingin mencoba untuk membuat kerajinan satu ini, kalian bisa mencobanya disini. Butuh waktu satu hingga dua jam proses pembentukan. Dan butuh proses waktu tambahan hingga dua sampai tiga minggu untuk proses finishing yang sudah dibakar. Untuk bisa kursus ini kalian bisa mencoba di lembaga khusus atau milik perorangan tergantung si owner mau menerima kursusan apa tidak. Dan kursus ini pun tidak bisa dilakukan dadakan karena belum tentu ahlinya ada. So, harus reservasi dulu sebelumnya.


Karena pada hari kedatangan saya yang pertama dengan ketidaktahuan segala macam, akhirnya saya memutuskan untuk kursus membuat gerabah ini dilakukan keesokan hari beberapa jam sebelum kepulangan saya ke Surabaya. Dan benar butuh waktu satu sampai dua jam untuk menghasilkan kedua pot ini. Tidak 100% hasil buatan dari tangan saya, ada beberapa bagian yang dibantu oleh empunya. Hasilnya termasuk lumayan lah untuk pemula seperti saya. Gerabah yang sudah mempunyai bentuk ini harus menunggu kering dua sampai tiga hari kalau tidak hujan. Dan untuk gerabah yang berukuran besar membutuhkan waktu pengeringan 2 minggu bahkan bisa sampai sebulan jika musim hujan. Setelah proses pengeringan ini, gerabah harus dibakar biar awet.

Proses pembakarannya juga tidak bisa seenaknya cuma membakar punya saya tapi digabungkan dengan gerabah si empunya supaya menghemat biaya dan waktu. Untuk finishingnya nanti bisa dicat biasa. Karena setelah pembuatan gerabah ini saya harus pulang, maka dari itu gerabah ini saya titipkan kepada kakak untuk diambil dan di bawa saat ke Surabaya.

2. MANDING
Bagi kalian yang suka memakai tas, sepatu, dan jaket berbahan kulit, disinilah tempatnya. Surganya kulit-kulit dalam kerajinan tangan mereka. Hasilnya memuaskan juga dengan harga yang masih mudah untuk dijangkau. Di daerah ini banyak pilihan toko yang bisa kalian kunjungi dan memilih semua bahan kulit yang berkualitas baik. Sudah tidak diragukan lagi wilayah ini, karena setiap wisatawan yang datang dari luar Jogja pasti akan diarahkan ke wilayah ini.

3. HUTAN PINUS DLINGO
Tempat wisata ini sudah sangat nge hits di instagram. Salah satu destinasi yang wajib kalian kunjungi saat berada di Jogja. Lokasinya berada di atas dekat bukit atau gunung gitu. Butuh waktu satu sampai dua jam perjalanan kalau naik mobil. Kalau naik motor harusnya lebih cepet. Karena perjalanan yang panjang dimanfaatkan buat tidur sejenak. Tidak tidur pun tidak masalah, selama perjalanan pun mata akan disuguhkan pemandangan yang tidak akan ditemukan di tengah kota. Hijau hijau dan hijau.


Sesuai dengan namanya, hutan pinus ini dipenuhi dengan pohon-pohon pinus menjulang tinggi dengan daun-daunnya ada sedikit kadang ada cahaya masuk diantaranya kadang cahaya tidak terlihat. Jarak antar pepohonan lumayan jauh jadi di tempat ini juga bisa untuk menggelar tikar dan piknik. Suasananya pun enak, nyaman, dan hawanya juga dingin yang tidak terlalu dingin. Masih terlihat bersih tempat ini cuma ramai banget karena hari itu memang hari libur. Perlu hati-hati kalau jalan di hutan ini karena tanahnya licin bisa membuat jatuh kalau tidak pelan-pelan.



Yang paling penting disini juga ada beberapa tempat duduk terbuat dari batang pepohonan buat kalian yang pergi bersama orangtua seperti Papa yang tidak kuat jalan terlalu jauh. Duduk-duduk berdua pacaran sama Ibu sedangkan anak-anaknya bebas mau muterin hutan, foto-foto, bahkan jungkir balik juga boleh. Asal balik lagi ke tempat Ibu dan Papa nunggu, sekalian jagain tas anak-anaknya juga sih.   



4. KEBUN BUAH MANGUNAN
Setelah puas sampai bosen dan mendung melanda, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju destinasi selanjutnya. Dari hutan ke kebun buah ini cukup dekat, perjalanan tidak sampai setengah jam. Selama perjalanan menuju puncak bukitnya, mata akan dimanjakan dengan pohon-pohon buah bermacam-macam sesuai dengan nama lokasinya, kebun buah. Jalannya setapak buat sampai ke puncak, cuma cukup buat satu mobil aja, harus gantian dengan arah berlawanan kalau tidak bisa tabrakan karena jalannya yang naik. Area parkirnya pun dengan kondisi jalan yang naik turun, tidak datar seperti parkir yang sesungguhnya. Hanya mereka-mereka ahli nyetir yang bisa parkir di dataran naik turun. 


Jauh berbeda dengan pemikiran kami bahwa kebun buah ini akan disuguhkan dengan berbagai jenis pohon buah di puncaknya. Ternyata kebun buahnya cuma di sepanjang jalan tadi yang sudah dilewati dan di bukitnya terdapat pemandangan yang luar biasa cantik. Angin-angin pun berhembus tidak terlalu kencang tapi memberikan hawa yang dingin dan sejuk. Bagi yang tidak kuat dingin, kudu bawa selendang atau jaket nih. 


Ini nih krucil aka ponakan yang ngikutin tantenya turun kayak gini padahal bahaya sebenarnya


Pemandangan indah sebenarnya tidak hanya sampai disitu aja, ada tangga untuk menuju puncak keindahan pemandangannya. Semakin ke bawah pemandangan semakin indah pula. Ada salah satu sudut sebelum sampai bawah banget, sedang dilakukan pembuatan jalan baru untuk menikmati pemandangan. 

Dan bener banget, paling bawah dari puncak ini surganya pemandangan cantik yang tidak bakal bosen-bosen memandang terus. Di tempat ini yang kata orang-orang merupakan negeri diatas awan. Kita seperti berada di atas awan dan awan berada di bawah kita. Kurang beruntungnya saya yang saat itu tidak ada awan sehingga saya tidak berada di negeri atas awan. Walaupun tidak ada awannya, pemandangannya pun luar biasa cantik, lebih cantik dari pemandangan sebelumnya. Kalau tidak ada awan, akan terlihat jelas entah itu sungai atau laut yang membentuk indah dengan warna laut yang cantik dipadupadankan dengan sekelilingnya yang berwarna hijau. Damai rasanya melihat itu semua.

Sayang disayang, saya tidak sempat mengabadikan momen tersebut karena krucil mengikuti saya dan membawa saya untuk mengikutinya menaiki dan menuruni anak tangga yang tinggi sambil dia loncat dari anak tangga satu ke anak tangga lainnya. Ini mah sekalian olahraga tantenya.

Setelah puas menikmati pemadangan cantik dan lelahnya si krucil, kami pun naik kembali ke atas ke tempat Papa dan Ibu menunggu sambil meminum degan yang memang cocok dengan suasana yang seperti di pantai ini. Di sekitaran sini jangan khawatir bila lapar tiba-tiba menghadang karena ada beberapa semacam warung yang menjual gorengan panas dan minuman agar tidak kedinginan. Harganya juga cukup terjangkau kok.

Karena saat itu, kakak ku ada janjian ketemu sama om nya, kami pun pergi meninggalkan kakak saya dengan mereka. Lalu kami pergi makan Soto yang saya lupa namanya, pokoknya sudah terkenal banget dan setiap kali saya datang kesana tempatnya selalu ramai hingga kehabisan bagian daging Perut kenyang saatnya melanjutkan perjalanan membeli bakpia pesanan kakak-kakak di Surabaya.

Kembali menjemput kakak saya di omnya, kali ini di hotel yang berbeda. Hotel Pondok Gajah berada di ringroad Bantul tidak sengaja ditemukan oleh kakak saya ketika perjalanan dari kantor ke rumahnya. Harganya murah banget, 500 ribu sudah kayak vila, ada 2 kamar, 2 lantai, 2 kamar mandi, satu dapur, dan ada kolam renang kalau sepi bisa jadi seperti private gitu. Desain interior kamarnya juga bagus banget. Best lah kakakku kalo menemukan tempat penginapan gini. Bagi kamu yang mau ke Jogja rame-rame, boleh tuh pesen nih tempat. Recommended banget!

5. PARANGTRITIS

Pantai yang satu ini tidak usah diragukan lagi ya ketenarannya, semua sudah mengenal pastinya. Bahkan pantai ini sering dibuat hal-hal yang mistis gitu. Setiap kali saya datang ke pantai ini selalu dalam keadaan mendung dan sedikit gelap. Kalau dilihat dari bentuk awannya yang tebal dan membentuk banget sudah terlihat seperti membayangkan hal-hal yang menakutkan dan horor. Tapi tempat ini tidak pernah sepi dan selalu ramai.

Pasirnya empuk banget kayak karpet yang mahal-mahal gitu, empuk diinjeknya. Lepas sandal, mainan pasir deh di deket pantai. Injek-injek pasir dan membentuk telapak kaki di pasir. Dari bentuk kaki saya dan krucil. Tidak berani terlalu maju ke pantai karena ombaknya yang besar banget. Bahkan si krucil sempat hampir mau kelelep pas kena ombak. Untung tantenya sigap. Bahkan sepatunya ibu sampai terlepas dari genggamannya saat ombak itu menerjang. Yang awalnya ombaknya cuma sampai mata kaki dan pada akhirnya hampir mengenai lutut orang dewasa. 

Karena hal itulah yang akhirnya terdapat keputusan baru untuk melanjutkan perjalanan karena si krucil jadi takut dan minta gendong.






Selain mainan pasir dan air, disini juga ada dokar lho


6. PANTAI DEPOK
Salah satu pantai baru yang ada didekat pantai Parangtritis. Tujuan mau kesini sih mau lihat sunset gitu tapi ternyata tidak beruntung dan kurang mendukung karena mendung. Alhasil cuma bentar banget disini. Disini ombaknya juga tinggi walaupun sudah berada diatas perbatasan pasir air lautnya masih bisa naik sedikit dengan pasirnya lebih kasar daripada Parangtritis.



Cuma lima belas menitan ada disini sudah merasa bosen banget, akhirnya kami memutuskan untuk pulang daripada bingung mau ngapain. Lagian hari sudah menjelang malam, si krucil-krucil juga belum tidur siang. Kasihan kalau anak kecil sampai kecapekan.

Weekend is over, back to reality karena keesokannya harus sudah balik tapi paginya masih harus kursus gerabah dulu. But overall sih menyenangkan banget, tidak merasakan rasa sesal ikut nganter Papa hihi

Have a good day 

You Might Also Like

0 komentar

BLOG POSTS

INSTAGRAM

Subscribe