Ibu.... (it's dedicated to all mothers in the wordl)

10.41

Awalnya sekadar isengiseng buka websitenya sekolah dan gak sengaja pula buka artikel karya guru. Benerbener menyayat hati banget pas nge-bacanya. Mungkin ini cuma bisa tak copas. Hehe maaf pak ya, saya ngopas artikelnya bapak. Belum ijin. Hehe :p

Ini nih artikelnya. Selamat membaca ya :) :
  • Bila kau bertanya siapakah orang yg suka ikut campur dalam urusan pribadiku?
    Dia adalah ibuku,
  • Bila kau bertanya siapakah orang yg paling cerewet yg pernah aku tahu?
    Dia adalah ibuku,
  • Bila kau bertanya siapakah orang yg masih memperlakukanku seperti anak kecil?
    Dia adalah ibuku,
  • Bila kau bertanya siapakah orang yg suka marah-marah tapi tidak benar-benar marah?
    Dia adalah ibuku
  • Bila kau bertanya siapakah orang yg pakaiannya sering kukotori waktu kecil dan ia ikhlas membersihkan kotoranku?
    Dia adalah ibuku,
  • Bila kau bertanya siapakah orang yg mengatakan bahwa aku yg tertampan di dunia?
    Dia adalah ibuku,
  • Bila kau bertanya siapakah orang yg slalu di sampingku disaat kuterpuruk?
    Dia adalah ibuku,
  • Bila kau bertanya siapakah orang yang tetap memuliakanku di saat kuterhina?
    Dia adalah ibuku,
  • Bila kau bertanya siapakah orang yg paling merasa tersakiti bila aku disakiti orang?
    Dia adalah ibuku,
  • Bila kau bertanya siapakah orang yg ta' malu menerima apapun keadaanku?
    Dia adalah ibuku,
  • Bila kau bertanya siapakah orang yg telah membuktikan cintanya kepadaku dg taruhan nyawa?
    Dia adalah ibuku,
  • Bila kau bertanya siapakah orang yg harga air susunya lebih mahal daripada seluruh permata di dunia? Dia adalah ibuku,
  • Bila kau bertanya siapakah orang yg bisa menangis dalam senyuman dan tertawa dalam kegetiran? Dia adalah ibuku,
  • Bila kau bertanya siapakah orang yg ta’ pernah berhenti berdo’a dan ta’ menyerah menaruh harapan padaku sampai akhir hidupnya?
    Dia adalah ibuku,
  • Bila kau bertanya siapakah orang yg paling sabar atas ulahku dan paling syukur karena suksesku? Dia adalah ibuku,
  • Bila kau bertanya siapakah orang luar biasa yang sanggup meletakkan kemulian surga di telapak kakinya? Dia adalah ibuku,
  • Bila kau bertanya siapakah orang yg ditangan kirinya ada kunci keberkahan dunia dan di tangan kanannya terdapat kunci surga? Dia adalah ibuku,
  • Bila kau bertanya siapakah orang yg kerelaanya menjadi ukuran kerelaan Tuhan?
    Dia adalah ibuku,
  • Bila kau bertanya siapakah orang yg kasih sayangnya melebihi panjangnya jalan dan masa?
    Dia adalah ibuku,
  • Bila kau bertanya siapakah yg menjadi inspirator dan guru sejati dalam hidupku?
    Dia adalah ibuku,
  • Bila kenyataannya demikian, siapakah menurutmu orang yg paling patut memperoleh kebaktianku?.....
    Dan....Bila kau bertanya apakah sentuhan kasih ibu laksana sejuknya sinar mentari pagi?
    Jawabku, tidak sama sekali...sejuknya sinar mentari harus berganti dg teriknya siang hari. Sedangkan, sejuknya kasih ibu tak terusik oleh panas matahari.
  • Bila kau bertanya apakah tulusnya kasih ibu sebening butiran embun pagi?
    Jawabku, tidak sama sekali...tulusnya kasih ibu adalah sebening air matanya yg membasahi pipi...
  • Bila kau bertanya apakah pelukan kasih ibu sehangat cahaya rembulan yg berselimut malam?
    Jawabku, tidak sama sekali...cahaya rembulan hanya pantulan sinar surya yg bersembunyi di ujung bumi..dan kehangatan selimut malam hanya berupa kesunyian. Sedangkan, kehangatan pelukan kasih ibu berasal dari gemuruh darah yg bersembunyi dalam raga terhentak oleh desah nafas cinta yg menghembuskan hawa kedamaian...
  • Bila kau bertanya apakah belaian kasih ibu selembut sutra berhias emas?
    Jawabku, tidak sama sekali...bagaimana kau bisa umpamakan halusnya jiwa dg lembutnya sutra? Bagaimana kau bisa menghargai jiwa dg tumpukan emas permata?
  • Bagaimana kau bisa umpamakan kasih sayangnya dg keindahan dunia? Padahal, keindahan surga berada di bawah telapak kakinya...
Ibu,
Kau bilang aku adalah darah dan nyawamu...aku hanya bisa berucap kau adalah belahan jiwaku...
ma’afkan aku..Ibu !...aku hanya bisa bersimpuh,
ma’afkan aku...Ibu !..aku hanya bisa mengadu,
dan anakmu yg durhaka hanya bisa menengadah dalam do’a,
Ya, Allah. Sayangilah ibuku melebihi kasih sayangnya padaku...gantilah air matanya dg telaga Kautsar..basuhlah keringatnya dg keharuman bunga surga ’Adn dan tempatkanlah dia dalam istana surga Na’im...Amiin !!!

Gimana? Sedih banget kan pas ngebacanya? Maka dari itu aku mulai sadar kalo ibu adalah segalagalanya buat kita. Ibu rela berkorban apapun buat kita tanpa pamrih. Ibu selalu memberikan yang terbaek untuk kita. Ibu gak pernah minta balasan apapun dari kita meskipun kita telah melukai hatinya.

Ibu selalu ada disamping kita disaat kita sedang sakit ataupun terpuruk dalam suatu masalah. Ibu selalu menemani kita belajar ketika kita masi kecil. Kita bisa berbicara, menulis, memakai pakaian sendiri, dan sebagainya, semua itu karena IBU. Dia telah mengajarkan berbagai pelajaran yang berharga untuk kehidupan kita kelak yang harus bisa hidup mandiri disaat beliau telah tiada nanti. Kasih sayangnya untuk kita pun tak setengahsetengah diberikan kepada kita. Semua kasih sayangnya utuh hanya diberikan kepada kita. 

Gak pernah nyesel punya ibu yang mau ngerawat kita meskipun kita pernah bandel, kita pernah ngebantah sama omongannya, pernah gak nurut, pernah gak ndengerin nasehatnya. Setiap hari ibu cerewet buat kita itu pun untuk kepentingan kita agar kita bisa hidup mandiri kelak. 

Rasulullah SAW pun pernah bersabda bahwa "Surga berada di telapak kaki ibu". Jadi jangan pernah kita melukai hati ibu kita. Restu dari seorang ibu adalah restu dari Allah SWT juga. Jaga baek ibu kita. Bahagiakan dia walaupun tidak dengan uang. Hanya dengan membuatnya bangga akan keberhasilan kita. Itu uda cukup baginya.

Kemuliaan seorang ibu, digambarkan pula dalam riwayat Abu Hurairah bahwa sesesorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, ”Wahai rasulullah, siapa orang yang paling berhak saya perlakukan dengan baik? Rasulullah bersabda, ”ibumu”. Dia bertanya, ”Setelah itu siapa?”, Rasul menjawab, ”ibumu” dan kemudian ketiga kalinya bapakmu”.

Begitu mulianya seorang ibu. Hidupnya penuh dengan perjuangan dan pengorbanan dalam merawat kita dari kecil hingga kita tumbuh menjadi dewasa. Ibu tak pernah mengeluh ketika beliau sedang merawat kita yang sedang bawelbawelnya setengah mati. Dengan kesabarannya, dia masi akan tetap mendengarkan keluhan kita ketika ada masalah, walaupun dirinya sendiri juga ada masalah sendiri yang hanya dia dan Allah yang tau.

Nah, sekarang waktunya kita untuk membalas budi atas setiap pengorbanan ibu. Walaupun kita gak bisa ngebalas semua pengorbanan dan kasih sayangnya. Minimal kita mendoakan keselamatannya, kesehatannya, dan semuanya sama kita buat ibu kita tersenyum pada kita atas perubahan yang semakin hari semakin baek. Bagi ibu itu adalah hal yang membuatnya bahagia. Jangan ngebantah perintahnya lagi itu juga cukup. Ayoo, kita buat ibu bangga sama kita! Ayo berjuang semua! :DD

I love you, Mom :)
You always in my heart 

You Might Also Like

0 komentar

BLOG POSTS

INSTAGRAM

Subscribe