sayangi orangtuamu!

19.08

sebuah cerita menarik yang aku dapatkan dari guru tafsirku, bu musyarafah. cerita yang benar-benar menyentuh perasaan banget. pas denger dan baca cerita ini sampe pengen nangis.

-------------

seorang anak memiliki seorang ibu yang hanya memiliki satu mata. anak itu malu dan membenci ibunya yang hanya memiliki satu mata. 

suatu ketika, sang ibu menyapa anaknya tercinta. namun, dengan keangkuhan anak tersebut, ia pergi meninggalkan ibunya seperti tidak mengenalnya. keesokan harinya seorang temannya berkata, "ibumu hanya memiliki satu mata!" lalu mereka menertawakan si anak itu. si anak yang mendengarkan perkataan teman-temannya tadi benar-benar marah dan meluapkan segala kekesalannya kepada ibunya dan berkata, "bisa-bisanya kamu lakukan hal ini padaku?!!!! aku benar-benar malu memiliki ibu seperti kau yang hanya memiliki satu mata. aku benar-benar membencimu!!" lalu si anak tadi pergi meninggalkan ibunya.

puluhan tahun semenjak kepergiannya dari rumah, kini ia telah tinggal di Jakarta dengan kehidupannya yang sukses dan memiliki seorang istri dan menghasilkan anak. suatu ketika, si ibu anak ini datang ke rumah anaknya. ketika si ibu berdiri di depan pintu, anak-anak dari si anak ibu itu tertawa terbahak-bahak melihatnya yang hanya memiliki satu mata. si anak teringat tentang ibunya. lalu dia tetap tak ingin mengakui ibunya sehingga ia berkata, "pergi kau dari sini! kau telah menakut-nakuti anakku saja! pergi kauuu!!!". sang ibu pun hanya berkata, "maaf jika saya membuat anak-anak anda takut. mungkin saya salah rumah," si ibu pun pergi meninggalkan rumah itu.

kemudian, dia mendapat undangan dari kawannya tentang sebuah reuni. sehingga ia membohongi sang istri bahwa ia sedang ada urusan bisnis. setelah ia menghadiri acara reuni, secara diam-diam dia datang ke sebuah rumah gubuk. dan kata tetangganya ibunya telah meninggal. namun sungguh tak punya hatinya si anak. ia tidak sekalipun menangis mendengar kabar yang disampaikan tetangga tersebut. lalu tetangga tersebut menyerah sepucuk surat yang ditulis oleh sang ibu kepada si anak.

duhai anakku tersayang..
maafkan ibu jika selama ini ibu selalu membuat malu dan merasa tak bahagia dengan ibu dari dulu sampai sekarang. ibu sudah cukup bahagia melihatmu hidup bahagia di jakarta. 
maafkan ibu jika ibu telah membuat anakmu takut ketika ibu datang untuk menengokmu.
duhai anakku tersayang..
ketika kau masih kecil, kau mengalami sebuah kecelakaan yang menyebabkan kau harus kehilangan sebelah matamu. ibu tak ingin hidupmu tak sempurna dengan kekuranganmu itu. 
maka, kuberikan sebuah mataku untukmu, nak agar kau dapat tumbuh besar dan mampu melihat dunia yang begitu indah ini.

dengan segenap cinta dari hati terdalam.
ibumu

----------------------

yap, dari cerita diatas dapat kita petik hikmah yang tidak boleh kita tiru. perjuangan seorang ibu yang mengandung kita selama 9 bulan itu sangat sangatlah tidak mudah. berbagai rintangan yang harus dihadapi ketika ia harus membawa kita di dalam perutnya untuk melakukan aktifitasnya yang penuh. tapi sama sekali ibu tak pernah mengeluh untuk tetap menjagamu tetap sehat di dalam kandungannya.

ketika kita lahir pun, ibu akan terus menjaga kita. memberikan sepenuh cintanya kepada kita. apapun yang terjadi kepada kita, ibu tetap melindungi, menyayangi, dan menjaga kita. kita berkata sakit sedikit saja, ibu tentunya akan paniknya luar biasa meski sakit yang kita rasakan tidaklah terlalu memprihatinkan. perhatian seorang ibu sangatlah luarbiasa indahnya.

dalam hadits mengenai orang tua, Rasulullah saw bersabda: "ridha dan murka Allah SWT tergantung pada ridha dan murka kedua orang tua,"

seorang sahabat bertanya, "ya rasulullah, siapakah yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?" rasulullah saw menjawab, "ibumu ... ibumu ... ibumu ... kemudian ayahmu," 

rasulullah saw bersabda, "janganlah engkau membenci dan mendurhakai orang tuamu. barangsiapa yang mengabaikan mereka (orangtua) maka dia telah menjadi kafir,"

ketika rasulullah ditanya tentang peranan orang tua, kemudian ia menjawab, "orangtua adalah (yang menyebabkan) surgamu atau nerakamu,"

dari hadits diatas dapat disimpulkan bahwa seberapa penting dan besarnya keutamaan orangtua. setiap kita akan melakukan sebuah aktifitas, sebaiknya lakukanlah meminta restu kepada mereka. karena dengan meminta restu kepada mereka maka setiap aktifitas yang kita jalankan insya allah memperoleh berkah yang luar biasa tak terbayangkan dari Allah.

dan tak sepantasnya kita menyakiti hati ibu yang selalu menjaga dan melindungi kita. seorang ibu tak akan pernah mengukur seberapa banyak ia berikan kepada kita. ia selalu melakukan apapun yang terbaik untuk kita. dan ia pun selalu mendo'akan yang terbaik kepada kita. tapi kita? kita yang sebagai anak tak bisa membalas jasa ibu dengan baik. kita masih saja perhitungan dengan apa yang kita perbuat. ayah atau ibu yang hanya ingin meminta tolong kita sedikit saja, pasti kita sudah ngomel-ngomel endak jelas karena sedang asik dengan aktifitas kita sendiri. sedangkan seorang ayah dan ibu? mereka selalu akan khawatir dengan keadaan kita. mereka sangat menyayangi kita. mereka pun tak pernah meminta balasan apapun dari apa yang telah mereka berikan pada kita. 

oleh karena itu, kita sebagai anak seharusnya melakukan hal yang terbaik selama orang tua kita masih ada, selama kita masih belum menikah dan memiliki tanggung jawab kepada suami atau istri dan anak, maka habiskan waktumu itu untuk berbakti kepada kedua orang tua. turuti semua keinginan orang tua kecuali jika orang tua kita menginginkan kita melakukan hal maksiat atau yang tidak sesuai dengan agama Islam maka kita boleh membantah perintahnya.

sayangilah kedua orang tuamu selama mereka masih diberi umur panjang dan selama engkau masih belum memiliki kewajiban terhadap keluarga!

jaga papa dan ibu dengan baik ya, nis!

jangan sakiti perasaan mereka lagi!

kalau kamu pernah menyakiti mereka atau siapapun yang telah aku sakiti, aku minta maaf ya!

aku meminta maaf saat ini karena aku takut, umurku tidak panjang. kalau aku telah tiada dan semua kesalahanku belum termaafkan aku akan merasa tidak tenang di alam sana. so, I am apologiza to you all!

jangan durhakai papa, ibu, dan bapak ibu guru serta kakakmu ya!

hormatilah orang yang lebih tua darimu karena mereka sudah selayaknya untuk dihormati oleh anak yang lebih mudah!

sayangi papa dan ibumu!

You Might Also Like

0 komentar

BLOG POSTS

INSTAGRAM

Subscribe